Game Dungeons & Dragons Bikin Gebrakan Dengan Aturan Baru Soal Identitas

Perubahan di game ini bikin istilah ras jadi spesies dan pisahin ciri kepribadian dari identitas biologis banyak pemain kawakan yang tersinggung termasuk Elon Musk

Permainan legendaris “Dungeons & Dragons” atau yang dikenal luas sebagai DnD, kembali menjadi perbincangan hangat dengan pembaruan aturan tentang identitas pemain yang disebut lebih inklusif dan fleksibel.

Dungeons & Dragons Tambah Aturan, Fokus pada Keberagaman Identitas

JAKARTA – Permainan role-playing game (RPG) populer dunia, Dungeons & Dragons (DnD), baru saja merilis seperangkat aturan baru yang berupaya mengakomodasi keberagaman dan identitas pemain. Aturan ini secara khusus memperluas cakupan keragaman karakter, memberikan ruang lebih banyak untuk menyesuaikan elemen identitas seperti gender, latar belakang, hingga ras fiktif dalam permainan.

Dalam pembaruan terbaru ini, pemain kini punya kebebasan lebih besar untuk membuat karakter yang melampaui batasan tradisional dalam narasi DnD selama bertahun-tahun. Salah satu perubahan paling mencolok adalah penghapusan stereotip etnis di dalam ras fiksi karakter, seperti orc atau elf, yang kerap dianggap memuat interpretasi bias.

“Kami ingin memastikan bahwa dunia D&D adalah tempat di mana semua orang merasa diterima dan dihargai. Identitas pemain harus bebas diekspresikan, tanpa harus terjebak dalam batasan-batasan deskripsi lama,” kata Shawn Wood, salah satu kreator DnD, dalam sebuah wawancara virtual, dilansir dari situs resmi Wizards of the Coast, penerbit permainan ini.

Fleksibilitas dalam Narasi dan Karakter

LOS ANGELES – Tidak hanya memperkenalkan aturan baru, DnD juga menghapus sistem lama yang menyamaratakan sifat atau kepribadian berdasarkan asal-usul atau ras dalam dunia fiksi mereka. Sebagai gantinya, pemain diberikan kendali penuh untuk membentuk perilaku, latar belakang, hingga moral dari karakter sesuai keinginan.

Pembaruan ini dianggap sebagai langkah maju bagi komunitas gaming. Salah satu pemain lama, Daniel Rivera, menyebut pembaruan ini membawa angin segar. “Banyak dari kami sering merasa karakter terlalu kaku dalam aturan lama. Ini membuat kami merasa lebih bebas berkreasi dan itu membuat cerita jadi lebih seru,” ujar Daniel yang telah bermain sejak edisi ketiga DnD.

Selain itu, aturan baru ini juga memperkenalkan opsi bagi pemain untuk menciptakan karakter dengan identitas gender non-biner atau sepenuhnya unik. Wizards of the Coast menyebut ini sebagai “kontribusi kecil untuk mencerminkan realitas dunia nyata yang semakin beragam.”

Kritik dan Respons Komunitas

NEW YORK – Meski begitu, langkah inovatif ini tak luput dari kontroversi. Beberapa penggemar veteran merasa bahwa perubahan ini terlalu drastis dan bisa mengganggu ‘keaslian’ permainan yang sudah bertahan selama hampir lima dekade. “Saya mengerti pentingnya keberagaman, tetapi aturan ini terasa terlalu politis. Saya takut ini malah merusak esensi yang membuat DnD istimewa selama ini,” keluh Chris Pendleton, pemain DnD sejak 1990-an, kepada media lokal.

Di sisi lain, komunitas permainan tabletop generasi muda justru menyambut baik pembaruan ini. Forum-forum online seperti Reddit dan Twitter ramai dengan diskusi dan pujian terhadap keputusan Wizards of the Coast yang dinilai berani.

“Bermain DnD bukan hanya tentang melempar dadu, tetapi juga menciptakan cerita. Dan cerita terbaik adalah cerita yang inklusif,” tulis salah satu pengguna Reddit, @mysticbard22.

Dukungan untuk Masa Depan Permainan

SEATTLE – Wizards of the Coast menyatakan bahwa aturan baru ini hanyalah langkah awal dalam perjalanan panjang untuk menjadikan DnD lebih inklusif. Mereka juga berencana melibatkan lebih banyak kreator dari latar belakang budaya yang berbeda untuk memperluas dunia fiksi mereka ke arah yang lebih mewakili.

“Ini bukan sekadar tentang identitas karakter, tetapi soal bagaimana membuat cerita yang benar-benar kaya dan beragam,” ucap Kyle Brink, eksekutif produser DnD. “Kami percaya perubahan ini akan membuat pengalaman bermain lebih personal dan mengesankan bagi semua orang.”

Dengan pembaruan ini, Dungeons & Dragons tampaknya sekali lagi membuktikan bahwa game klasik dapat terus relevan dengan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman, tanpa kehilangan esensi cerita dan kreativitas yang menjadi daya tarik utamanya.

Shares: