
Ketegangan antara AS dan Iran di Selat Hormuz berdampak negatif pada pasar kripto
Ketegangan di Selat Hormuz Menekan Pasar Kripto
Jakarta – Ketegangan geopolitik di Selat Hormuz yang meningkat pasca serangan AS ke Iran langsung berdampak pada pasar aset digital. Harga Bitcoin sempat terjun ke bawah level US$100.000, posisi terendah sejak Mei lalu. Ether bahkan mencatat koreksi paling dalam setelah pernyataan Presiden Donald Trump mengenai serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran.
Selat Hormuz, Pusat Ketegangan dan Ancaman Energi Global
New York – Selat Hormuz yang menjadi jalur utama pengiriman minyak dan gas dunia, kembali jadi sorotan. Konflik ini memicu kekhawatiran akan potensi lonjakan harga energi di pasar global. “Ketidakpastian geopolitik seperti ini biasanya bikin pasar energi bergejolak, yang ujung-ujungnya bisa mendorong inflasi lebih cepat terutama di negara-negara pengimpor minyak,” ujar Amanda Wirawan, analis pasar energi di sebuah lembaga riset internasional.
Investor Kripto Harus Lebih Waspada
Jakarta – Gejolak situasi di Timur Tengah membuat para investor kripto semakin berhati-hati dalam mengelola portofolio mereka. Di tengah ketidakpastian global, nilai aset digital seperti Bitcoin dan Ether rentan mengalami volatilitas tinggi. “Ini jadi pengingat bahwa aset kripto tidak terlepas dari pengaruh faktor geopolitik. Investor harus lebih cermat dan gunakan strategi pengurangan risiko,” ungkap Henry Sutanto, pengamat pasar investasi.
Selat Hormuz yang memegang peran strategis dalam ketersediaan energi dunia, terbukti mampu mengguncang pasar keuangan termasuk aset digital. Tanda-tanda ketegangan ini memperingatkan akan risiko berkelanjutan yang harus diperhitungkan oleh pelaku pasar global.
