Otoritas Kesehatan AS Desak Label Peringatan Kanker pada Minuman Beralkohol

Vivek Murthy minta label diperbarui untuk kasih tahu risiko lebih tinggi kanker payudara kanker usus dan lima jenis tumor ganas lainnya yang sekarang berhubungan dengan konsumsi alkohol

Pemerintah AS Dorong Label Peringatan Kanker pada Produk Minuman Beralkohol

Washington, DC: Kampanye Baru Demi Kesadaran Publik

Otoritas kesehatan tertinggi di Amerika Serikat mengusulkan kebijakan baru yang berani—mencantumkan peringatan risiko kanker pada label produk minuman beralkohol. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait bahaya konsumsi alkohol terhadap kesehatan, terutama kaitannya dengan kanker.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis awal pekan ini, Kepala Surgeon General AS menegaskan pentingnya langkah tersebut guna memberikan informasi yang lebih transparan kepada konsumen. “Kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat. Konsumsi alkohol telah terbukti berkontribusi pada sejumlah kasus kanker tertentu,” ujar Dr. Vivek Murthy, Kepala Surgeon General.

Risiko Kanker yang Kerap Terabaikan

Kandungan etanol dalam alkohol disebut-sebut sebagai komponen utama yang dapat memicu mutasi sel dan meningkatkan risiko berkembangnya kanker. Penelitian yang diterbitkan oleh American Society of Clinical Oncology (ASCO) menunjukkan bahwa alkohol dapat berhubungan dengan setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, hati, dan mulut.

“Banyak orang tidak menyadari hubungan antara konsumsi alkohol dan kanker. Padahal, bahkan konsumsi moderat pun dapat meningkatkan risiko,” jelas Dr. Lisa Carter, seorang ahli onkologi sekaligus peneliti di Massachusetts General Hospital.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa sekitar 3,5 persen kematian akibat kanker di Amerika Serikat setiap tahunnya dikaitkan dengan konsumsi alkohol. Namun, kesadaran masyarakat mengenai risiko ini masih sangat rendah dibandingkan risiko lain seperti yang disebabkan oleh merokok.

Meningkatkan Transparansi Konsumen

Upaya mencantumkan label peringatan pada produk alkohol dipandang sebagai strategi kunci untuk memperkuat edukasi kesehatan masyarakat. “Pengetahuan adalah kekuatan. Dengan adanya label ini, konsumen dapat membuat pilihan yang lebih sadar,” tutur Dr. Murthy.

Langkah ini sebenarnya sudah diterapkan pada produk rokok dan dianggap berhasil menurunkan jumlah perokok aktif signifikan. Namun, industri alkohol menyebut inisiatif tersebut bisa berdampak negatif terhadap bisnis. “Kami mendukung transparansi, tetapi label peringatan seperti ini seolah mengarahkan pandangan negatif kepada produk kami yang justru jika dikonsumsi dengan bijak, tak berbahaya,” ujar John Collins, juru bicara dari Asosiasi Produsen Alkohol AS.

Tantangan di Balik Kebijakan Baru

Walau didukung oleh berbagai organisasi kesehatan, pengesahan kebijakan ini bukan tanpa tantangan. Industri minuman beralkohol diperkirakan akan melobi kuat untuk menentang implementasi aturan tersebut. Mereka berpendapat bahwa aturan itu terlalu berlebihan dan dapat merugikan bisnis, terutama di tengah situasi ekonomi yang menantang.

Namun, sebagian besar pakar kesehatan masyarakat menilai kebijakan ini sebagai langkah progresif. Mereka memandangnya sebagai peluang besar untuk mengurangi beban kesehatan masyarakat akibat kanker. “Ini bukan tentang melarang alkohol, tetapi memberikan informasi kepada masyarakat sehingga mereka tahu risiko apa yang ada di balik konsumsinya,” kata Dr. Carter.

Dukungan publik untuk langkah ini juga meningkat, terutama di kalangan organisasi non-profit yang bergerak di bidang kesehatan. Mereka berpendapat, apa yang telah dilakukan pada produk tembakau, seharusnya juga mulai diterapkan pada alkohol demi melindungi generasi mendatang.

Shares: