Rianty Batik menggabungkan desain modern dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi serta konversi penjualan melalui integrasi Tokopedia dan TikTok

Rianty Batik kian memperkuat efisiensi bisnisnya melalui integrasi platform digital Tokopedia dan TikTok Shop, sekaligus tetap menghadirkan batik dengan sentuhan modern yang dapat diterima berbagai kalangan.

Rianty Batik Optimalkan Operasional dengan Integrasi Digital

Jakarta – Rianty Batik, merek batik asal Jawa Tengah yang berkiprah sejak 2007 dan telah membuka 13 gerai offline di beberapa kota, terus berinovasi agar batik tidak lagi dipandang sebagai pakaian kuno dan formal semata. Di bawah kepemimpinan Aditya Suryadinata, CEO sekaligus generasi kedua dari usaha keluarga ini, Rianty Batik menghadirkan motif batik modern yang bisa dipakai oleh siapa saja dalam berbagai kesempatan.

“Fokus kami adalah menghadirkan batik dengan desain yang segar dan relevan untuk semua usia dan gaya, dimana pun dan kapan pun,” ujar Aditya. Dalam proses produksinya, Rianty Batik menggandeng puluhan perajin serta desainer lokal dari Yogyakarta, Solo, dan sekitar Jawa Tengah, untuk membuat rancangan secara handmade yang autentik.

Tak hanya berorientasi pada bisnis, Rianty Batik juga melakukan sejumlah langkah sosial dan lingkungan, seperti mendistribusikan batik gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, memberikan peralatan membatik kepada perajin lokal, serta mengolah limbah produksi menjadi produk dengan nilai tambah bekerja sama dengan UMKM setempat.

Di sisi lain, menyadari pentingnya transformasi digital, sejak 2018 Rianty Batik telah mulai memasarkan produknya di Tokopedia. Pada 2023, mereka memperluas sayap dengan masuk ke TikTok Shop. Untuk mengoptimalkan penjualan dan efisiensi operasional, integrasi seller center Tokopedia dan TikTok Shop pun diterapkan.

Integrasi Seller Center Tingkatkan Efisiensi dan Penjualan

Menurut Aditya, integrasi antara Tokopedia dan TikTok Shop lewat seller center memungkinkan pengelolaan produk, stok, dan pesanan cukup lewat satu dashboard saja. “Sebelumnya kami harus update katalog dua kali, sekarang cukup sekali dan perubahan langsung tersinkronisasi otomatis di kedua platform,” jelasnya.

Integrasi ini juga mempercepat respons tim admin dalam menjawab pertanyaan pelanggan karena data pesanan sudah terpusat. Selain itu, laporan penjualan yang tersaji dalam format mudah dipahami membantu tim menghemat waktu sekaligus mengurangi risiko kesalahan manusia.

Tak cuma operasional, integrasi ini memudahkan Rianty Batik dalam menjalankan kampanye iklan lintas platform. “Kami bisa jalankan promosi real-time di Tokopedia dan TikTok Shop sekaligus, terutama saat momen hari besar. Ini sangat membantu dari sisi monitoring jangkauan dan konversi penjualan,” tambah Aditya.

Sinkronisasi rating dan review antarplatform juga turut meningkatkan kredibilitas toko. Konsumen dari satu platform bisa langsung melihat testimoni dari platform lain, yang membantu membangun kepercayaan, terutama bagi pembeli baru. Aditya menyebutkan, “Sejak integrasi, tingkat konversi kunjungan menjadi pembelian naik lebih dari 30%.”

Selain itu, Rianty Batik gencar menggandeng affiliate content creator di TikTok Shop untuk menambah visibilitas dan menjangkau audiens baru. “Kolaborasi dengan content creator yang tepat membuat produk kami lebih dikenal. Banyak pembeli baru yang tertarik setelah melihat review di TikTok, sehingga kepercayaan mereka terhadap brand kami meningkat,” ujarnya.

Dengan memadukan inovasi desain dan pemanfaatan teknologi digital, Rianty Batik terus eksis dan berkembang di tengah dinamika pasar dan tren digital masa kini.

Shares: