Jakarta Siaga Gempa BPBD Sudah Siapkan Rencana Darurat yang Bikin Warga Tenang

BPBD DKI Jakarta siap mitigasi ancaman gempa bumi

Jakarta – BPBD DKI Jakarta kini tengah menggencarkan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman gempa bumi, termasuk memperhatikan potensi megathrust yang dapat mengancam wilayah ibu kota. Fokus mereka terletak pada penyusunan rencana kontigensi hingga meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana.

Strategi Mitigasi: Rencana Kontigensi dan Edukasi Langsung

Jakarta – Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengungkapkan bahwa tahun ini lembaganya sedang menyusun rencana kontigensi bencana gempa bumi. “Tahun 2025 ini BPBD DKI Jakarta sedang menyusun rencana kontigensi bencana gempa bumi,” ujar Yohan dalam keterangannya pada Sabtu (4/1/2025).

Tak hanya rencana di atas kertas, BPBD juga memperkuat edukasi langsung ke masyarakat. Melalui program Ruang Literasi Kebencanaan, masyarakat diajak memahami risiko gempa megathrust dan pentingnya kesiapsiagaan. Yohan menyebutkan bahwa simulasi bencana digelar serentak di seluruh kantor Wali Kota, selain juga dilakukan di tempat-tempat umum.

“Kami aktif melakukan simulasi di berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, hingga area lainnya. Tujuannya, meningkatkan kesiapan sekaligus kesadaran masyarakat dan aparatur terkait risiko gempa dan tsunami,” imbuhnya.

Imbauan Tas Darurat: Langkah Praktis untuk Warga

Tidak berhenti sampai sosialisasi, BPBD pun mengingatkan warga untuk mempersiapkan perlengkapan dasar seperti tas darurat. Menurut Yohan, tas ini harus berisi keperluan vital, antara lain pakaian, obat-obatan, hingga dokumen penting. Langkah sederhana ini dinilai akan sangat membantu selama situasi darurat pasca-bencana.

Kolaborasi dengan BMKG dan Inisiatif Digital

BPBD DKI Jakarta juga menjalin kerja sama intensif dengan BMKG untuk memantau aktivitas gempa. Kolaborasi ini bertujuan memastikan penyebaran informasi terkini yang akurat, terutama untuk sistem peringatan dini tsunami.

“Kami juga telah bekerja sama dengan Komdigi untuk menyebarkan informasi peringatan dini melalui TV digital. Sistem ini akan menampilkan level 1 peringatan dini berupa ‘awas’ atau ‘bahaya’, khususnya untuk situasi tsunami,” jelas Yohan.

Panduan Khusus hingga Literasi Kebencanaan untuk Semua

Di sisi lain, BPBD menggandeng USAID KUAT untuk menyusun panduan kesiapsiagaan gempa bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Materi edukasi kreatif juga turut disiapkan, seperti buku “Namaku Ancala”, “Guncang-guncang Ondel-Ondel”, dan “Bola Tiwi”, yang dapat diunduh gratis melalui situs resmi BPBD.

“Fasilitator yang kami latih juga turut membantu penyebaran pengetahuan ini agar semakin banyak masyarakat, termasuk kelompok rentan, memiliki pemahaman yang memadai,” kata Yohan. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan dampak bencana dapat diminimalisir sejak dini.

Shares: