
XLSMART mengutamakan pertumbuhan berkelanjutan dengan layanan internet yang berkualitas serta efisiensi BTS dan solusi AI untuk kepuasan pelanggan tanpa harus perang harga
Jakarta – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) terus memperkuat langkahnya menuju pertumbuhan yang berkelanjutan lewat layanan telekomunikasi dengan standar kualitas tinggi dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dalam industri yang ketat dan penuh dinamika, XLSMART optimistis bisa memanfaatkan peluang besar berkat pemahaman mendalam terhadap karakteristik pasar Indonesia yang semakin digital-savvy.
Peluang dan Tantangan dalam Pasar Telekomunikasi Indonesia
Rajeev Sethi, Presiden Direktur & CEO XLSMART, mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia kini jauh lebih melek teknologi dibandingkan negara-negara seperti Afrika dan Bangladesh—tempat ia sebelumnya berkecimpung. “Di Bangladesh, hampir setengah pendapatan kami masih bergantung pada layanan lama seperti panggilan suara dan SMS. Namun, di Indonesia, sekitar 90% pengguna sudah memakai smartphone, yang berarti kebutuhan akan konektivitas data jadi jauh lebih dominan,” terang Rajeev dalam wawancara dengan Bisnis.
Namun begitu, masih ada tantangan. Konsumsi data internet di Indonesia disebutnya masih sekitar 30% lebih rendah dari Malaysia dan Thailand. Ditambah, perilaku pelanggan yang sering mengganti nomor dan tidak setia dengan satu provider membuat persaingan semakin sengit. “Nomor telepon penting untuk layanan suara, tapi kalau berbicara soal internet, konektivitas jadi kunci utama,” ujar Rajeev.
Keunggulan Infrastruktur dan Spektrum Frekuensi untuk Perbaikan Layanan
XLSMART menanggapinya dengan mengandalkan kekuatan infrastruktur yang telah digabungkan dari dua entitas yang merger, yakni XL Axiata dan Smartfren. Dari sekitar 200.000 pemancar yang dioperasikan, ada 20-30% BTS (Base Transceiver Station) yang tumpang tindih dan akan dialihkan demi memperluas serta memperkuat cakupan layanan.
Lebih menarik lagi, setelah proses merger, perusahaan kini menguasai spektrum frekuensi sebesar 152 MHz, hasil gabungan dari 90 MHz milik XL Axiata dan 62 MHz milik Smartfren. Meskipun ada pengembalian sebagian spektrum di frekuensi 900 MHz ke pemerintah, sisa total spektrum sekitar 137 MHz masih dianggap sangat strategis untuk meningkatkan kualitas jaringan. “Dulu, kami butuh dua BTS di satu menara untuk melayani kebutuhan operator berbeda. Sekarang, tinggal satu BTS dengan spektrum yang lebih besar sehingga efisiensi dan kualitas layanan meningkat,” jelas Rajeev.
Implementasi Teknologi AI untuk Layanan Lebih Luas dan Terarah
XLSMART juga berambisi memperluas teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghadirkan pengalaman layanan yang lebih canggih bagi pelanggan, termasuk segmen UKM dan perusahaan korporasi. Rajeev menuturkan bahwa perusahaan berencana menggandeng mitra global terkemuka untuk mengembangkan solusi AI yang tidak hanya menambah nilai bagi konsumen, tetapi juga memperkuat daya saing di tingkat bisnis.
“Kami tidak mau hanya ikut-ikutan kompetisi agresif yang bisa merusak industri. XLSMART memilih jalur rasional dengan fokus utama pada kepuasan pelanggan, menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.
