Tomiko Itooka Wanita Tertua Di Dunia Asal Jepang Tutup Usia Di Umur 116

Lahir tahun 1908 ibu ini membesarkan empat anak mengelola pabrik tekstil keluarga saat Perang Dunia II dan tetap aktif mendaki hingga usianya 80-an

Tomiko Itooka, Sosok Tertua Dunia Asal Jepang, Tutup Usia di Usia 116 Tahun

Tokyo Berduka: Sosok Panjang Umur yang Meninspirasi

Tokyo – Dunia kembali kehilangan salah satu figur langka yang menjadi saksi dari berbagai fase perubahan zaman. Tomiko Itooka, yang diakui sebagai manusia tertua di dunia, meninggal dunia pada usia 116 tahun. Wanita asal Prefektur Osaka, Jepang, ini menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (tanggal berita) di sebuah panti jompo setempat menurut laporan pihak keluarga dan petugas medis.

Tomiko, yang lahir pada 11 Januari 1907, menjadi bagian dari generasi yang menyaksikan terbentuknya era modern di Jepang. Dia hidup melewati dua perang dunia, era transformasi teknologi, hingga masa pandemi global. Rekor usia panjangnya telah diakui oleh Gerontology Research Group (GRG) dan Guinness World Records pada tahun 2021, menjadikannya sebagai manusia tertua di planet ini sebelum akhirnya mengucapkan selamat tinggal.

“Dia adalah seorang sosok yang sangat rendah hati tetapi penuh optimisme dalam menyikapi hidup,” ujar cucu sulungnya, Hiroshi Tanaka, yang mendampingi Tomiko selama dua dekade terakhir. “Rahasia umur panjang beliau sederhana: makanan sehat, tidur cukup, dan tidak menyimpan kebencian terhadap siapa pun.”

Sebuah Fenomena: Jepang dan Deretan Lanjut Usia yang Menginspirasi

Jepang memang dikenal sebagai salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Jepang memiliki rata-rata harapan hidup hingga 85 tahun, jauh di atas rata-rata global. Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan gaya hidup sehat masyarakatnya yang mengutamakan pola makan berbasis nabati, konsumsi ikan, serta kehidupan komunitas yang erat.

Profesor Junko Yamadera, seorang peneliti di bidang gerontologi dari Universitas Kyoto, menjelaskan bahwa usia panjang Tomiko Itooka adalah representasi nyata dari tradisi budaya Jepang yang kuat terkait gaya hidup sehat. “Ini bukan hanya soal genetika, tetapi juga pola hidup yang konsisten, seperti menjaga keseimbangan nutrisi dalam makanan, tetap aktif secara fisik, dan mempertahankan semangat hidup,” tuturnya dalam sebuah wawancara dengan media lokal.

Tomiko sendiri adalah seorang pensiunan guru yang pernah aktif di komunitas lokal hingga usia 90-an. Sehari-hari, ia menikmati teh hijau dan makanan tradisional Jepang seperti miso soup dan natto (fermentasi kacang kedelai) yang dikenal penuh manfaat untuk kesehatan.

Kehilangan yang Mendalam: Tomiko Itooka Inspirasi Banyak Generasi

Kabar kepergian Tomiko tentu menghadirkan duka yang mendalam bagi keluarga, masyarakat setempat, dan tentu saja dunia internasional. Ia tak hanya dikenal sebagai sosok yang panjang umur, tetapi juga sebagai figur yang mencerminkan kegigihan serta kebahagiaan dalam menjalani hidup.

“Menjadi tua adalah sebuah keberkahan, bukan beban,” ungkap Tomiko dalam salah satu wawancara terakhirnya pada tahun 2020. Pesan sederhana ini menjadi salah satu warisan inspiratif yang ia tinggalkan untuk generasi setelahnya.

Kini, dengan kepergiannya, gelar manusia tertua di dunia akan berpindah ke sosok lain yang kabarnya juga berasal dari wilayah Asia. Sementara itu, nama Tomiko Itooka akan terus dikenang, tak hanya sebagai tokoh usia panjang, tapi juga sebagai simbol semangat hidup yang patut jadi teladan.

Shares: